Hikmah Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW

MAULID Nabi selalu jatuh pada 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah. Tahun ini, Maulid Nabi di Indonesia akan jatuh bertepatan pada 9 November 2019.

Masyarakat sejumlah kota atau desa di setiap pelosok Nusantara pun ada yang merayakan Maulid Nabi dalam berbagai macam perayaan.

Mengutip dari berbagai sumber, substansi Maulid Nabi Muhammad SAW dititikberatkan pada bagaimana umat Muslim menyegarkan lagi memori untuk selalu meneladani perjuangan Rasulullah. Dengan begitu, peringatan Maulid akan terasa manfaatnya oleh umat Islam itu sendiri. Mereka bisa memacu lagi berbagai amalan ibadah yang lebih berkualitas dan sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasul-Nya.

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab 21)

Melalui perayaan Maulid Nabi, setidaknya hal tersebut terwujud beberapa hikmah sebagai berikut :

1. Memperingati Maulid Nabi SAW mendorong orang untuk membaca shalawat dan shalawat itu diperintahkan oleh Allah SWT dalam surah Al-Ahzab: 56. Yang artinya, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuknya dan ucapkanlah salam sejahtera kepadanya.”

2. Peringatan Maulid Nabi SAW merupakan ungkapan kegembiraan dan kesenangan dengan beliau. Bahka, orang kafir saja mendapatkan manfaat dengan kegembiraan itu. Bila kepada seorang yang kafir pun Allah merahmati karena kegembiraannya atas kelahiran sang Nabi Muhammad SAW, apalagi anugerah Allah SWT bagi umatnya yang beriman dan bertakwa.

3. Memperingati Maulid Nabi bisa meneguhkan kembali kecintaan kepada Rasulullah SAW. Bagi seorang mukmin, kecintaan terhadap Rasulullah SAW adalah sebuah keniscayaan, sebagai konsekuensi dari keimanan.

4. Meneladani perilaku dan perbuatan mulia Rasulullah SAW dalam setiap gerak-gerik dalam kehidupan kita. Allah SWT bersabda dalam surah Al-Ahzab:21 yang artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”

5. Melestarikan ajaran dan misi perjuangan Rasulullah SAW dan para Nabi. Sesaat sebelum menghembuskan nafas terakhir, Rasul meninggalkan pesan kepada umat yang amat disayanginya. Beliau bersabda, “Aku tinggalkan pada kalian dua perkara, kalian tidak akan tersesat dengannya, yakni Kitabullah dan sunnah Nabi Muhammad SAW.”

Artikel didapatkan dari : https://lifestyle.okezone.com/read/2017/11/30/196/1823317/hikmah-perayaan-maulid-nabi-muhammad-saw

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kontak Kami

Silahkan hubungi kami apabila pertanyaan terkait Yayasan Al Abidin Surakarta.