Salahnya kodok!!!

” ee..adik jatuh, kodoknya lompat tadi ya dik”
” Ya Allah.. anakku jatuh. Batunya nakal ya nak”
_Sepuluh tahun kemudian.._
” Aku diam saja, ma. Temenku itu yang nakal”
“Aku nggak ngapa-ngapain.. temenku mukul aku”
_Duapuluh tahun kemudian…_
” saya sudah berusaha baik. Tapi memang dia orang yang sombong. Tak bisa kerjasama”
” kebijakan kok aneh. Kaya gini sulit dijalankan. Gak ngerti masalah dibawah”

🌷 Ayah Bunda,
Pendidikan di waktu kecil itu ibarat mengukir di atas batu. Di awal sepertinya tak terasa. Namun seiring waktu berjalan hasil pendidikan itu akan semakin terasa nyata hasilnya.
Gambaran dialog di atas adalah hasil pola asuh memanjakan anak. Jika anak dididik menyalahkan kodok, menyalahkan batu,menyalahkan ember atau benda lain ketika anak jatuh maka kelak dimasa dewasanya ia akan terbiasa menyalahkan oranglain. Merasa selalu benar, tidak mau disalahkan, tidak mau menerima masukan. Ini adalah pendidikan yang membuat anak berjiwa lemah.

🌷Ayah bunda,
Memanjakan anak kadang dimaksudkan sebagai wujud rasa cinta dan sayang pada anak. Namun justru sangat merugikan anak.
Apa saja bentuk memanjakan anak?
1. menuruti segala kemauan anak
Semua keinginan anak dituruti. Bahkan anak tidak minta disodor-sodori berbagai benda. Ditawar-tawari fasilitas. Anak benas melakukan apa saja. Tidak ada larangan untuknya.
2. memberi fasilitas berlebih
– uang saku berlebih
– bekal berlebih
– benda-benda berlebih
3. Memberi berdasar keinginan orangtua.
– anak diberi hape padahal belum memerlukan. Bukan karena butuh. Tapi untuk membuat nyaman orangtua.
– dibelikan baju mahal padahal masih banyak baju lainnya yang bagus. Bukan karena butuh. Tapi demi gengsi orangtua.
– dileskan berbagai les bukan karena anak kebutuhan anak tapi karena ambisi orangtua.
4. Terlalu protektif
– anak dilarang bermain diluar karena takut diculik
– anak dilarang bergaul dengan anak tetangga karena takut salah bergaul
– anak dilarang berlari, melompat, memanjat karena demi keamanan.
– anak dilarang bermain pasir, air, hujan-hujanan dengan alasan kebersihan dan kesehatan.

🌷 Ada beberapa kondisi yang paling memungkinkan anak untuk diperlakukan manja oleh orangtua. Siapa saja ?
1. Anak tunggal
2. Anak bungsu / ragil
3. Anak yang pernah sakit atau kecelakaan yang berakibat hampir saja meninggal dunia. Kata orang Jawa ‘nyawa balen’
4. Anak yang diasuh oleh orangtua yang dulu hidupnya susah dan sekarang sukses. Pola asuh ‘balas dendam ‘ masa lalu dengan memanjakan anak.
5. Anak yang diasuh oleh nenek atau kakeknya.

🌷Akibat memanjakan.
Inilah beberapa akibat jika anak dimanja :
1. Anak akan menjadi lemah, tidak mandiri 2. Kemampuannya tidak berkembang dengan baik.
3. Tidak siap berkompetisi karena tidak siap kalah.
4. Mudah menyerah dengan tantangan
5. Sulit bersosialisasi karena selalu ingin menang sendiri.
6. Selalu tergantung pada bantuan orang lain.
7. Menyukai cara instan untuk menyelesaikan masalah
Dengan sifat yang demikian akan berpeluang kecil untuk sukses.
Maka, rubahlah pola asuh memanjakan anak. Didiklah mereka agar menjadi anak yang kuat, bisa mengatasi persoalan hidupnya sendiri. Karena kelak dia akan menyelesaikan masalah orang lain, masalah lingkungan, masyarakat dan masalah negaranya. Bahkan masalah dunia. Semangat ya , bun..
Salam parenting.

Kepala Sekolah SDII Al Abidin Surakarta
Bunda Farida Nur’Aini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kontak Kami

Silahkan hubungi kami apabila pertanyaan terkait Yayasan Al Abidin Surakarta.