Beberapa hari yang lalu kita baru saja kita menyaksikan pelatikan menteri. Dimulai dengan seragam hitam putih berlanjut batik dan pengumuman yang dilakukan di depan istana dengan cara duduk lesehan. Terpilihlah Nadiem Makarim sebagai menteri pendidikan tahun 2019-2024 yang sebelumnya dikenal luas sebagai CEO sekaligus founder aplikasi online Go-jek. Mengutip teckno.liputan6.com: “aplikasi gojek telah diunduh sebanyak 125 juta pengguna sejak diluncurkan tahun 2015”.
Melalui aplikasi ini secara tidak langsung, Nadiem mampu membuka peluang kerja bagi jutaan masyarakat, di sisi lain juga banyak pekerjaan dan perjalanan masyarakat Indonesia yang terbantu dengan berbagai fitur di sana.
Berbicara mengenai Nadiem Makarim, tentu kita setuju bahwa beliau adalah seseorang visioner dan optimis. Visioner karna beberapa tahun lalu beliau telah mampu meneropong sebuah layanan teknologi yang kedepannya banyak membuka lapangan kerja dan menyediakan berbagai jasa dan pelayanan. Optimis karena saat itu meski usianya masih tergolong muda, beliau yakin akan berhasil menjalankan dan mengembangkan inovasi teknologi yang telah digagas dan dirancang secara terstruktur dan matang.
Kini, aplikasi ciptaannya terus berkembang. Berbagai jasanya setiap hari tak henti dipakai baik pagi, siang, sore hingga malam di berbagai kota di Indonesia. Kita juga tentu setuju, prestasinya dalam bidang ICT inilah yang menjadi salah satu pertimbangan terpilihnya beliau mengemban amanah menjadi menteri pendidikan.
Ayah, Bunda.. Inilah salah satu kisah dan pemaparan jaminan masa depan penguasaan skill ICT. Bila teknologi akan terus berkembang, maka sudah menjadi keharusan bagi kita untuk mengarahkan mendidik ilmu plus praktik teknologi kepada putra-putri kita secara cerdas dan terarah. Agar kenapa? Kelak di masa depan mereka menjadi insan bertaqwa yang memiliki keahlian sesuai tantangan zamannya. Dan di SD ICT Al Abidin lah masa depan gemilang itu bermula.
Instagram Al Abidin
