Santri putra Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al Abidin tidak hanya membutuhkan ilmu pemahaman semata, namun mereka sangat membutuhkan hafalan Al-Quran yang berkualitas. Sudah menjadi tanggung jawab pihak pondok dalam menyiapkan output atau alumni yang berkualitas serta berpemahaman Al Quran dan As Sunnah dan mempunyai hafalan dan bacaan Al Qur’an yang maksimal.
Dengan adanya kesadaran tersebut Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al Abidin di Kalijambe Sragen mengoptimalkan program Tahfidzul Qur’an yang wajib diikuti oleh seluruh santri tanpa terkecuali. Ba’da shalat Maghrib hingga pukul 21.00 WIB, para santri duduk berkelompok membentuk lingkaran di area sekitar Masjid.
Program ini di bawah tanggung jawab oleh pimpinan pesantren yang dibantu para santri itu sendiri. Selain bacaan rutin yang dievaluasi oleh pengasuh pondok, Santri PPTQ Al Abidin Sragen juga memanfaatkan jam-jam kosong di pesantren untuk mempertajam capaian hafalannya. Sperti menjelang sholat ashar dan sesudahnya. Di Masjid pesantren mereka mengadakan base came untuk berkelompok atau menyendiri dalam memperbanyak hafalannya.
Ini sifatnya hanya menambah waktu hafalan yang dikembalikan kepada masing-masing santri dengan memanfaatkan jam-jam kosong. Target yang tidak terlalu banyak membuat santri tidak merasa terbebani bahkan ada satu dua santri yang bisa menyelesaikan hafalannya melebihi target.
Adapun kelompok lain sangat bervariatif dalam memilih tempat menghafal. Bahkan sering kali berpindah tempat untuk mengurangi suasana jenuh, kadang di kebun, kadang di masjid, kadang di serambi pondok. Ada beberapa kelompok yang menghafal di area halaman masjid, depan kelas, dibawah tangga,di kamar masing-masing.
Di waktu-waktu tahfidz suasana pesantren diliputi oleh suara-suara lantunan Al Qur’an di antara hijaunya kebun singkong dan tumbuhan perdu lainnya. (har)
Instagram Al Abidin
