Calon Hafidz dan Hafidzoh SMPI AL Abidin Siap Dites Hafalannya

Pengenalan menghafal Al-Qur’an atau disebut juga Tahfidz Al-Qur’an merupakan salah satu program unggulan sekolah-sekolah baik sekolah yang berstatus sekolah Negeri di bawah Kemenag maupun Sekolah Swasta.

Meskipun dahulu program Tahfidz Al-Qur’an tidak atau kurang diminati baik oleh pengelola pendidikan atau pun orang tua dan siswa. Namun, sekarang program Tahfidz Al-Qur’an terbukti menjadi salah satu program unggulan sekolah-sekolah. Bahkan dengan menerapkan program Tahfidz Al-Qur’an, banyak sekolah-sekolah tersebut yang banyak dicari dan diminati.

Bagi orangtua siswa, menyekolahkan anak pada lembaga pendidikan yang melaksanakan program Tahfidz Al-Qur’an adalah sebuah kebanggan. Mereka mempunyai mimpi kelak anak-anak mereka menjadi para Muhafidz AL-Qur’an yang akan menuntun mereka dan memakaikan mahkota dari emas pada hari kiamat kelak.

Di lingkungan SMPI Al Abidin Surakarta, Program Tahfidz masih tetap diminati. Bahkan semakin banyak peminatnya dari tahun ke tahun. Siswa yang masuk program Tahfidz SMPI selalu termotivasi untuk hafal 30 Juz sebelum lulus. Dan rata-rata, siswa SMPI Al Abidin, bila dites hafalannya pasti bisa.

Diantara siswa SMPI Al Abidin yang capaiannya cukup banyak adalah Muhammad Faiz. Ia sudah hafal 11 Juz. Dengan capaian itu, Ia siap dites hafalannya, terutama dengan Juz yang telah dicapainya.

Selain Muhammad Faiz, salah satu siswi yang siap dites dan memiliki jumlah hafalan 22 adalah Yaqutul Izzah. Siswa kelahiran Sukoharjo 13 Desember 2008 ini memiliki target menyelesaikan hafalan 30 juz saat SMP.  Capaian 22 juz membuatnya selalu siap untuk dtes hafalannya. Dengan ilmu yang Ia miliki, Izzah ingin turut memajukan bangsa dengan Tahfidz. Bahkan Ia punya obsesi mengajak remaja muslim Indonesia untuk semangat menegakkan Islam dengan aktif mengikuti dakwah agama. Dengan begitu (menurutnya) remaja menjadi lebih terarah dalam mengikuti kegiatan dan lebih bermanfaat baik untuk dirinya sendiri dan juga orang lain.

Kendati demikian, Izzah mengaku dalam hafalan yang paling susah adalah menjaganya. Ia punya Kiat untuk bisa tetap terjaga. Caranya yaitu dengan sering  murajaah, sering dibaca saat sholat, sering mendengarkan murattal dan biasanya saya melakukan setelah maghrib sampai setelah isya.

Adapun kesuitan tetaplah ada. Terutama saat suasana hatinya yag sedang buruk, ayat-ayatnya kadang jadi sulit diingat. Menghadapi itu, Ia pun berhenti dulu untuk jeda beberapa saat kemudian nanti lanjut kembali unutk menghafal. Kalau ayat-ayatnya sulit diingat maka diulangi secara terus menerus sampai bisa dihafal dengan kuat.

Serangkaian pelatihan untuk anak atau orang dewasa dalam rangka menghafalkan Alquran atau lazim disebut hafidz ada banyak metode. Namun, metode yang paling sering digunakan adalah dengan pengulangan. Ini yang biasa disukai oleh siswa maupun santri di Al Abidin.

Program Tahfidz memiliki banyak manfaat yang bisa didapatkan. Dengan mendidik dan menyekolahkan anak di program ini, maka anak bisa  menjadi hafidz Alquran sejak dini. Tentu saja, selain manfaat yang didapatkan di dunia, anak akan mendapat berbagai manfaat di akhirat nanti. (har)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kontak Kami

Silahkan hubungi kami apabila pertanyaan terkait Yayasan Al Abidin Surakarta.