Program Orang Tua Asuh (OTA) merupakan program unggulan LAZ Al Abidin dalam hal penyediakan fasilitas Pendidikan Tahfidz Al-Quran secara gratis. Kebutuhan tersebut antara lain untuk biaya pendidikan ataupun kebutuhan keseharian santri dan sejumlah kebutuhan insidental lainnya. Saat ini santri yatim dhuafa di PPTQ Al Abidin berjumlah santri 115 baik putra dan putri.
Santri-santri tersebut membutuhkan kepedulian dan kedermawanan dari segenap lapisan masyarakat yang concern terhadap nasib mereka, termasuk kita semua. Sebab itulah program OTA ini sangat diunggulkan bagi LAZ Al Abidin guna menggugah dan mengajak kita semua untuk peduli dengan anak-anak yatim dhuafa tersebut.
Adapun tujuan program OTA LAZ Al Abdin adalah untuk mencetak generasi huffadz yang berwawasan global, unggul dan berdaya saing tinggi, mensejahterakan anak yatim dhuafa dalam aspek pendidikan formal maupun non formal, serta membantu memenuhi kebutuhan keseharian (makan, minum, dan kebutuhan lainnya, alat tulis, tas pakaian seragam) anak yatim dan dhuafa.
Oleh karena itu, Ayah Bunda yang memiliki rasa kedermawanan sangat pas untuk menjadikan ladang amal yang manfaatnya sangat besar baik di dunia dan di akhirat. Dengan menyisihkan minimal Rp 114.000 / bulan, Ayah Bunda telah menjadi bagian dari Orang Tua Asuh bagi para calon huffadz di Al Abidin. Secara teknis, hanya dengan transfer ke rekening BNI # 6333222999 serta konfirmasi ke LAZ Al Abidin, Ayah Bunda sudah beramal dalam program OTA ini.
Adapun manfaat dari OTA antara lain;
Mendapatkan doa
Salah satu yang diharapkan orangtua dari anak-anaknya adalah doa, terutama doa dari anak yang shalih. Setiap mukmin tidak akan menyepelekan dahsyatnya kekuatan doa, karena memahami bahwa doa adalah senjata orang beriman:
“Doa adalah senjata seorang Mukmin dan tiang (pilar) agama serta cahaya langit dan bumi. (HR Abu Ya’la).
Nah, bagaimana jika yang mendoakan ada 115 anak sekaligus?
Bahkan bukan sekadar ‘anak biasa’, melainkan anak mulia yang bisa mendekatkan posisi kita dengan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam sebagaimana jarak antara 2 jari saja:
Dari Abu Hurairah radiyallaahu ‘anhu berkata: Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Saya dan orang yang memelihara anak yatim di surga, seperti ini (sambil merenggangkan jari telunjuk dan jari tengah).”
Ayah Bunda, terbayangkah bagaimana rasanya jika kita mendapat doa kebaikan dari 115 anak yatim? Tentu saja akan menambah keberkahan dalam hidup, insyaallah.
Kabar gembira lainnya, Setiap sedekah yang kita keluarkan akan kembali lagi pada diri kita, dalam jumlah setara atau lebih besar. Bahkan Allah menjelaskan dalam Al Qur’an bahwa sedekah bisa diganti hingga 700 kali lipat.
“Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 261)
Mendapatkan pahala kebaikan amalan para santri
Santri menghafal Qur’an, kita bisa turut mendapatkan pahalanya. Santri berpuasa sunah, kita bisa mendapat pula pahalanya. Bagaimana bisa demikian? Ya, karena seseorang yang membantu atau memfasilitasi orang lain melakukan kebaikan, akan mendapat pahala yang sama tanpa mengurangi pahala orang yang dibantunya tersebut.
“Barangsiapa yang membantu perlengkapan orang yang berjihad di jalan Allah maka sungguh dia juga telah ikut berjihad, dan barangsiapa yang membantu keluarga seorang yang berjihad di jalan Allah dengan suatu kebaikan maka dia juga telah ikut berjihad.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Zaid bin Khalid Al-Juhani radhiyallahu’anhu]
Dalam hadits itu terdapat pemahaman bahwa setiap orang yang menolong seorang mukmin dalam melaksanakan satu amalan kebaikan maka orang yang menolong tersebut mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya. (har)
Instagram Al Abidin
