Ibu, Keihlasanmu Memberi ASI, Merupakan Hal Terbaik dalam Hidupku !
Ayah Bunda mungkin setuju bila menyusui adalah salah satu cara paling efektif untuk memastikan kesehatan dan kelangsungan hidup anak. Ya, Air Susu Ibu atau ASI adalah makanan yang ideal untuk bayi. Aman, bersih dan mengandung antibodi yang membantu melindungi anak dari banyak penyakit umum.
ASI atau air susu Ibu merupakan kebutuhan pokok dan makanan utama bayi yang baru lahir. Pemberian ASI ini disarankan untuk diberikan secara eksklusif selama 6 bulan pertama sejak bayi dilahirkan karena sangat penting untuk tumbuh kembang si kecil.
Menurut para ahli kesehatan, ASI menyediakan semua energi dan nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk bulan-bulan pertama kehidupannya. Bahkan ASI terus menyediakan hingga setengah atau lebih dari kebutuhan nutrisi anak selama paruh kedua tahun pertama, dan hingga sepertiga selama tahun kedua. Bahkan menurut WHO, ASI Wanita yang menyusui juga memiliki penurunan risiko kanker payudara dan ovarium. Pemasaran pengganti ASI yang tidak tepat terus melemahkan upaya untuk meningkatkan tingkat dan durasi menyusui di seluruh dunia.
Anak-anak yang disusui menunjukkan hasil lebih baik dalam tes kecerdasan, lebih kecil kemungkinannya untuk kelebihan berat badan atau obesitas dan kurang rentan terhadap diabetes di kemudian hari.
Melihat manfaat pemberian ASI begitu luar biasa tidak hanya untuk bayi tapi juga bagi ibu, WHO dan UNICEF kemudian membuat deklarasi yang dikenal dengan Deklarasi Innocenti (Innocenti Declaration) di Florence, Italia pada tahun 1990. Hal tersebut penting untuk diperjuangkan karena ASI sangat berpengaruh besar dalam mendukung tumbuh kembang bayi.
Diketahui bahwa pemberian ASI ekslusif pada anak-anak sampai usia 2 tahun, dapat membantu daya tahan tubuh pada anak menjadi lebih kuat. Para ilmuwan berpikir ada kaitan antara lama bayi waktu menyusui dan IQ yang lebih tinggi ketika ia beranjak dewasa. Bisa jadi kandungan asam lemak dalam susu baik untuk otak.
Sayangnya, perjuangan seorang Ibu untuk bisa menyusuai sesuai waktu yang semestinya kadang tak semudah membalikkan telapak tangan. Bahkan ada yang hampir 2 dari 3 bayi tidak disusui secara eksklusif selama 6 bulan karena berbagai faktor atau keadaan.
Maka dari itu, berkaitan dengan momentum hari ASI sedunia yang biasa diperingati pada 1 Agustus ini, semua pihak harus ditumbuhkan kesadaran berkenaan dengan Protect breastfeedin it’s shared responsibility atau perlindungan mneyusui adalah tanggung jawab tanggung jawab bersama. Hal ini menyangkut urgensi tentang bagaimana menyusui berkontribusi pada kelangsungan hidup, kesehatan, dan kesejahteraan semua orang, dan dalam upaya menghormati para ibu yang sedang berjuang dalam menyusui anaknya.
Kesuksesan menyusui bukan hanya tanggung jawab ibu semata, namun juga memerlukan perlindungan berupa dukungan dari semua pihak. Salah satu dukungan terdekat datang sang ayah bayi, ayah juga bisa memiliki peran penting dalam mendukung keberhasilan menyusui.
Bentuk dukungan itu misalnya, ayah mendampingi ibu saat Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dilaksanakan. Selanjutnya ayah juga bisa mastikan asupan gizi untuk ibu terpenuhi dengan baik selama proses menyusui. Serta tak kalah pentingnya ayah bisa membantu untuk mempersiapkan peralatan juga ruangan sebagai penunjang menyusui guna memperlancar pemberian ASI.
Sebab itu, tak berlebihan jika perjuangan seorang ibu untuk kesehatan anaknya harus diapresiasi dengan baik, agar para ibu yang sedang menyusui menjadi lebih semangat. Sekali lagi, perjuangan seorang ibu untuk kesehatan anaknya harus diapresiasi dengan baik, agar para ibu yang sedang menyusui menjadi lebih semangat.
Setidaknya sebongkah ucapan untuk para Ibu menyusuai mampu memberikan semangat dan energi dalam semangat memberikan ASI. Akhirnya setiap kita mensti mengapresiasi pejuang-pejuang ASI dengan ucapan, “Ibu…., Keikhlasanmu selama ini merupakan hal yang terbaik dalam hidupku. Sampai kapanpun tidak akan tergantikan. Dari ASI ibu, kini aku tumbuh menjadi insan yang sukses “. (har)