Menilik Sekolah Calon Penerus Andy Rubin Nilai-Nilai Robbaniah di Boyolali
Tak bisa dipungkiri, bahwa teknologi infromasi dan komunikasi akan menjadi jawaban kehidupan di masa depan. Karenanya harus disiapkan generasi yang tidak hanya sebagai pemakai (user) tapi generasi yang mampu menciptakan teknologi beserta aplikasinya.
Menyadari akan pentingnya itu, SDII Al Abidin Boyolali program ICT terus mengajak siswanya berkreasi dalam pembelajarannya. Sehingga kelak akan lahir para pencetus teknologi seperti, Andy Rubin, Steven Paul Jobs, Mark Zuckerberg dan para kreator-kreator baru yang dibutuhkan pada tatanan dunia baru dan dalam pengembangan frame industri 4.0 namun plus dengan nilai-nilai Robbani.
Inilah salah satu kelebihan SDII Al Abidin Boyolali program ICT, salah satu sekolah yang lebih dulu melakukan batu loncatan dibanding sekolah yang lain. Dengan tagline fun codding school, SD ICT mengajak pada generasi Z lebih dulu melesat dibanding anak-anak lain yang hanya sebagai pengguna, tetapi anak-anak sudah diajak untuk berkreasi dengan pemanfaatan IT.
Banyak yang sudah tahu, nama besar Android sudah melekat erat dengan perusahaan teknologi raksasa Google. Sistem operasi Android kini telah berkembang pesat, dari Cupcake hingga versi yang terbaru Android Lollipop.
Sosok penting di balik yang menciptakan Android adalah Andy Rubin, lahir pada tahun 1962 dan dibesarkan di Chappaqua, New York. Rubin adalah putra dari seorang psikolog yang kemudian mendirikan perusahaan direct marketing sendiri.
Rubin mengawali karir engineering-nya di bidang robotik, passion-nya adalah membangun mesin pintar (intelligence machines). Sebelum bergabung dengan Apple, Rubin awalnya bekerja sebagai manufacturing engineer pada tahun 1990-an. Dia bekerja untuk perusahaan manufaktur Jerman bernama Carl Zeiss sebagai robotic engineer.
Pada Oktober 2003, Rubin mendirikan perusahaan startup Android, Inc. di Palo Alto, California, bersama rekannya yang lain yaitu Rich Miner, Nick Sears, Chris White. Awalnya mereka berencana mengembangkan sebuah sistem operasi canggih untuk kamera pintar, namun akhirnya sadar bahwa pasar kamera pintar tidak cukup besar. Mereka pun mengubah haluan memproduksi sistem operasi untuk smartphone yang memang tengah naik daun saat itu.
Demikianlah output dari SDII Al Abidin Boyolali program ICT, sangat besar kemungkinan lahirnya tokoh-tokoh pengubah kehidupan era digital, namun memiliki nilai-nilai islamiyah yang sangat kuat. (har)