Waspada Kecanduan Gadget

(Gambar dari Okzone.com)

Oleh : Bunda Farida Nur’Aini (Kepala Sekolah SDII Al Abidin Surakarta)

🌷 Ayah Bunda, pada saat ini banyak kita jumpai anak-anak yang kecanduan gagdet. Hidup mereka tak lepas dari hape. Menunduk dalam waktu lama dan tak peduli apa yang terjadi pada sekitarnya. Hingga terjadinya anak yang mengalami kerusakan syaraf mata, tangan bahkan otak.
Pada anak remaja dan orang dewasapun demikian. Saking lekatnya dengan gagdet, berjalanpun matanya tak lepas dari gagdet. Menyetir sambil bergagdet. Bahkan tidurpun bersama gagdet.
Tentu saja semua kebiasaan itu tergantung dari apa yang ditanamkan.
Mencegah lebih baik dari mengobati. Maka bijak dalam menerapkan gagdet ini harus diterapkan sejak dini.

🌷Usia dan durasi
Untuk kebaikan anak, maka penggunaan gagdet ini diatur sesuai usia anak.
– usia 0- 2 tahun sebaiknya anak bebas dari gagdet. Baik itu hape, televisi, netbook,laptop dan sejenisnya.
Usia 0-2 tahun adalah usia emas. Perkembangan otak usia ini sangat pesat. Bahkan 80% perkembangan otak manusia berkembang pada saat ini. Maka, upayakan anak jauh dari gagdet agar perkembangannya maximal. Hal yang menjadi pertimbangan utama adalah bahayanya radiasi untuk anak usia dini. Pada saat ini anak masih sangat lemah secara fisik. Dan radiasi itu sangat ganas. Dalam sebuah percobaan, beberapa HP yang dikumpulkan berbentuk lingkaran dan di tengah-tengah diberi jagung popcorn yang masih utuh. Kemudian HP tersebut di aktifkan secara bersamaan. Apa yang terjadi? Hanya butuh beberapa detik popcorn jagung tersebut meledak. Tidak membutuhkan tenaga listrik atau kompor. Cukup dengan radiasi sudah bisa membuat jagung itu meledak. Jika reaksi terhadap jagung demikian dahsyatnya, apa yang terjadi pada anak-anak kita?
– usia 2-5 tahun cukup berikan gagdet selama 1 jam.
Usia ini adalah masa ekplorasi anak. Anak banyak belajar mengembangkan inderanya dari lingkungan sekitarnya. Indera pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecap dan sentuhan. Semakin banyak indra yang digunakan maka kegiatan tersebut akan semakin bagus untuk anak. Dan hal itu bisa didapatkan dengan agenda yang sangat sederhana dan disukai anak-anak, yaitu bermain.
1 jam dalam bergahdet tersebut bisa langsung habis dalam satu waktu, misalnya dari jam 4 sampai jam 5. Namun bisa juga dipisah. Pagi setengah jam, sore setengah jam.
Ayah bunda, bisa jadi bila kita mengambil dari anak akan rewel dan kembali meminta hp-nya. Namun demi kebaikan anak-anak kita maka bertahanlah. Anak itu bagaimana tergantung kita mendidiknya. Bila terjadi kesalahan dalam mendidik maka kita harus memperbaiki. Mumpung masih ada kesempatan untuk memperbaikinya.
Jika kita mengambil hp dari anak berilah alternatif penggantinya, yang tentu saja lebih mendidik seperti mainan atau buku.
– usia 6- 12 tahun sebaiknya anak dibatasi mengakses gadget maksimal 2 jam sehari. Tentu saja tetap dengan ada beberapa hal yang harus disepakati. Misalnya kapan waktu mengakses, apa saja yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan anak ketika memegang gadget. Misalnya tidak boleh mengakses gadget di kamar sendirian dalam kondisi pintu tertutup atau tidak boleh bermain gadget ketika sedang makan atau kegiatan bersama dengan keluarga.

🌷Kapan anak diperbolehkan memiliki HP sendiri? Sangat disarankan agar anak tidak diberikan hp secara pribadi sebelum usia 13 tahun . Karena HP itu ibarat pisau bermata dua. Jika tidak digunakan dan dengan tepat maka akan melukai penggunanya.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menyebutkan penggunaan gadget adalah hak anak. Tapi, usia ideal anak dapat mengakses gadget saat menginjak usia 13 tahun.
Pencipta Microsoft, Bill Gates, baru memberikan ponsel untuk ketiga anaknya saat mereka berusia 14 tahun.
“Saya tidak mengijinkan ada ponsel di meja saat makan, saya menunda memberi mereka ponsel sampai usia 14 tahun, dan anak-anak saya protes karena temannya sudah memiliki di usia lebih muda,” kata Gates. Menurut Gates, banyak manfaat positif jika anak tidak memiliki ponsel di usia dini. Menurut beliau dengan membuat batasan waktu menatap layar komputer atau ponsel, anak-anak jadi bisa tidur pada jam yang sesuai.

🌷Melihat fenomena makin maraknya anak kecanduan gadget, kita perlu mengetahui apakah gejala jika anak kecanduan gagdet.
Berikut beberapa diantaranya :
1. Anak bermain gadget lebih dari 6 jam sehari.
2. Anak akan merasa gelisah ketika jauh dengan gadget.
3. Muncul ledakan emosional yang berlebihan dan tidak terarah.
4. Anak akan kurang fokus saat diajak berbicara ataupun saat di sekolah
5. Selalu bersama gadgetnya dalam aktivitas keseharian, seperti ketika bangun tidur dan makan. Mereka bermain game, menonton youtube, atau sekedar membuka-buka aplikasi.

🌷Kecanduan gadget ini apabila berlangsung dalam waktu yang lama akan memberikan efek gangguan pada fisiknya, seperti ganguan tidur, nyeri punggung, peningkatan atau penurunan berat badan, gangguan pengelihatan, sakit kepala, dan gangguan nutrisi.
Ternyata gangguan ini tidak hanya pada fisik saja tetapi juga secara psikologis anak akan terganggu.
Cirinya anak akan mengalami kecemasan, anak sering bohong, perasaan bersalah, dan kesepian. Banyak dari anak-anak tersebut yang memilih untuk mengisolasi dirinya, sering mengalami agitasi, dan perubahan mood yang sangat cepat.

🌷Ayah bunda, mari jaga anak kita. Pendampingan dan pengingatan kepada mereka harus terus dilakukan. Kesabaran dan ketegasan menjadi kekuatan. Semoga Allah swt melindungi keluarga kita dari bahaya gagdet. Aamiin.
Tetap semangat

!
Salam parenting.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kontak Kami

Silahkan hubungi kami apabila pertanyaan terkait Yayasan Al Abidin Surakarta.